Selasa, 25 Juli 2006

Shilatun Via Imel

Selepas shalat Subuh di masjid, entah kenapa aku digerakkan oleh Allah ke warnet. Aku sama sekali tidak punya niat untuk sekedar searching atau buka imel. Dorongan itu begitu kuat. Ternyata Allah menunjukkan padaku bahwa ada imel dari seseorang yang begitu merindukan-Nya, namun tidak tahu harus bagaimana agar bisa berjumpa dengan-Nya. Kubuka imel dari seseorang yang namanya tidak kukenal. Berikut ini imelnya :

Assalamualaikum,
Perkenalkan saya Ernie. Beberapa kali ikut di pelatihan. Tapi saat membaca sharing waktu training, saya merinding banget. Sayang sekali saya saat itu tidak jadi berangkat.
Mohon share lagi. Saya latihan di rumah susah ‘nyambung’ nya. Tapi alhamdulillah setiap kali saya terbangun kalo lagi tidur walau hanya beberapa detik, saya selalu ingat ALLAH. Malah ada rasa ketakutan yg teramat sangat, seandainya saya tidak bergantung kepada ALLAH.....

Mohon pencerahannya.
Wassalam
Ernie

Rupanya imel ini adalah tanggapan dari imelku beberapa waktu lalu di milis. Waktu itu aku menulis tentang apa yang aku alami dan rasakan waktu mengikuti pelatihan. Lalu aku pun mencoba untuk memberikan beberapa saran ke Erni sesuai dengan pengalaman ruhaniku selama ini. Tapi apa yang terjadi? Aku sudah menuliskan beberapa kalimat, namun entah kenapa aku hapus. Ngga sreg aja. Lalu tiba-tiba aku ‘nyambung’ kepada-Nya. Terasa sekali sambutan-Nya. Tanpa bisa kubendung, air mataku menetes keluar. Aneh sekali. Di warnet gitu, loh!

Berikutnya tanganku mulai mengetik kalimat demi kalimat, yang aku yakin sekali bahwa itu bukan mauku. Padahal ake sedang dalam kondisi sadar penuh. Tapi terasa sekali bahwa tangan ini, pikiran ini dituntun untuk menuliskan kalimat demi kalimat untuk Erni. Hingga aku takjub ketika selesai membacanya. Tulisan itu bukan berisi ideku. Gaya bahasanya juga bukan gaya bahasaku. Bahkan pada tulisan yang pakai huruf tebal, itu sama sekali bukan kata-kataku. Seolah itu message dari Allah untuk Erni. I swear, itu yang kurasakan. Berikut ini imel balasan itu :

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Semoga rahmat dan keselamatan atasmu, wahai saudaraku yang sedang menapaki jalan untuk mengenal-Nya.
(Would you please read these words with your heart.....)
Saudaraku Erni yang dirahmati Allah,

Allah menyayangimu. Sungguh !
DIA menyayangimu lebih dari siapapun di dunia ini.
Hanya DIA yang benar-benar dengan tulus, take care about you.

DIA mencintaimu, menyayangimu,
LEBIH dari rasa sayangmu pada-Nya.
karena DIA adalah Sang Maha Rahman Rahiim.
DIA tidak pernah mengharapkan balasmu.
DIA hanya ingin mencintaimu. Itu saja.

Saudariku Erni yang dicintai Allah,
Rasakan dalam kehidupanmu, betapa rahman rahimnya DIA.
Amati terus, day to day, apa saja yang terjadi padamu itu adalah kehendak-Nya. Itu adalah perwujudan cinta-Nya padamu. Baik yang kau anggap nikmat, maupun yang kau anggap musibah. Semua itu adalah cara Allah mencintaimu. Suatu saat nanti engkau akan merasakan bahwa tidak ada musibah, yang ada hanya nikmat kasih sayang-Nya.

Yang menganggap sesuatu itu musibah adalah diri kita sendiri, padahal sebenarnya saat itulah kita sedang diberi pelajaran baru oleh Allah. DIA sedang ingin menarik perhatianmu. Jika sedang ditimpa kemalangan, sebenarnya saat itu Allah sedang rindu padamu. DIA ingin engkau mendekat pada-Nya. Sekian lama kita terlena dalam kenikmatan, maka diberi-Nya musibah agar kita mendekat lagi pada-Nya. DIA sangat bahagia ketika engkau memohon-mohon pada-Nya, menunjukkan bahwa engkau membutuhkan-Nya. Tunjukkan bahwa you need HIM, so much.

Ketika engkau merasa garing padahal sudah berusaha patrap, saat itu sebenarnya Allah sedang memberi pelajaran baru untukmu. DIA ingin engkau lebih sungguh-sungguh lagi. DIA ingin engkau membuktikan kesungguhan dalam mendekati-Nya.
Bersabarlah. Sabar itu artinya terus bersungguh-sungguh mendekat pada-Nya walaupun DIA seolah tidak memberi sambutan-Nya, walaupun DIA seolah tidak perduli padamu. Padahal bukan begitu! Sesungguhnya dengan tidak menyambutmu, sebenarnya itu adalah sambutan dari DIA.
Bersyukurlah diberi rasa garing, hingga membuatmu dahaga untuk makin ingin mendekat. Bersyukurlah, itu tanda bahwa engkau akan segera sampai.

Erni selalu ingat Allah seperti yang engkau sampaikan di imel, itu sudah pertanda bahwa engkau mulai menapaki jalan ini.
Welcome! Selamat datang.
Selamat menapaki jalan menuju Allah. Engkau akan temukan kenikmatan yang tiada tara. Dunia ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan nikmatnya ketika bisa dekat dengan-Nya, bisa mengenal-Nya, bisa berdialog dengan-Nya, bisa merasakan keberadaan-Nya 24 jam! Nikmat yang tidak mau digantikan dengan apapun!

Jika sudah berada di jalan ini, ibadah tidak akan terasa berat, semua mengalir begitu saja. Benar-benar tidak ada paksaan. Sukarela. Bahkan sulit untuk berbuat maksiat. Tiba-tiba berbuat baik itu sangat mudah, sedang berbuat jahat itu sulit sekali. Hidup penuh semangat, tidak ada kata malas, produktif, tidak ada wasting time. Semua mengalir begitu saja.

Dalam kitab Al Hikam, ada 2 jalan untuk menuju TUHAN :
1. melalui riyadhoh.
Ini yang biasa dilakukan kebanyakan orang, yaitu dengan menjalankan semua syariat, mulai dari ibadah wajib hingga semua ibadah sunnah dilakukan. Shaum Senin Kamis, tahajud, dst. Dengan cara riyadhoh, latihan, mendisiplinkan diri, dalam rangka mendekat pada-Nya.
Ini sungguh berat. Kebanyakan akhirnya hanya merasa capek, penat, dan akhirnya protes. Tapi beberapa orang yang memang benar-benar pantang menyerah, akhirnya juga yang berhasil melewatinya, dan bisa dekat dengan-Nya. Ibarat mau ke rumah si A, sedangkan kita belum tahu lokasinya. Kita diberi alamat dan peta. Lalu tanya sana sini, akhirnya sampai juga meski agak lama.

2. dituntun Allah.
Nah, ini adalah jalan pintas. Ini yang kita lakukan lewat patrap.
Ibarat mau ke rumah si A, karena kita belum tahu lokasinya, oleh si A kita dituntun menuju rumahnya. Cepat mana?
Inilah cara yang kita tempuh. Dengan cara yang sangat sederhana, hanya dengan memanggil namanya, lakukan patrap seperti yang engkau ketahui, setiap hari, minimal 30 menit. Luangkan waktu, Allah ingin diprioritaskan. Mungkin paling enak, sehabis shalat, atau menjelang tidur. Terserah Erni.

Dengan cara ini, kita tidak perlu riyadhoh. Kita lakukan saja aktifitas seperti biasa, shalat wajib seperti biasa, tidak usah memaksa untuk shalat sunah atau shaum. Patrap saja. Insya Allah, Erni akan takjub sendiri. Ketika tiba-tiba Erni jadi tidak mudah marah, Erni jadi lebih wise, Erni jadi suka ngomongin tentang Allah, mulai ngga suka ngerumpi. Lalu tiap malam Erni bangun dan secara otomatis shalat tahajud, lalu shalat sunah subuh, lalu shalat subuh. Lalu Al Qur'an jadi buku bacaan yang sangat menarik. Semua dilakukan dengan semangat, tanpa ada paksaan. Sukarela. Hari berikutnya, tiba-tiba pengen shaum sunah. Awalnya Senin Kamis, lama kelamaan berubah jadi shaum Daud. Begitu seterusnya, sedikit demi sedikit kita dituntun untuk melakukan semua aktifitas ibadah pada-Nya dengan sangat ringan.

Setelah itu terlampau, lalu kita dituntun untuk menjadi rahmatan lilalamin. Awalnya kita asyik sendiri dengan Allah. Saat itu hablum minallahnya lagi dikuatkan oleh-Nya. Setelah itu Allah akan menuntun hablum minannas.

Suatu saat nanti jika Allah menghendaki, mungkin kita bisa bertemu. Saya tiap bulan ke Jakarta, saya juga ikut yang di BI.
Semoga ini tulisan di atas bisa jadi iming-iming agar Erni makin tertarik menapaki jalan menuju-Nya. :)

Wassalamualaikum warhmatullahi wabarakatuh.

NB: Tell me what do you feel when you read the bold.
It's not me. When I write it, I feel that is a message from Allah just for you, Erni.

Imel ini ku print dan kubaca berulang-ulang di kost an, tanpa bosan. Aku masih takjub, bagaiman mungkin aku bisa menuliskan begitu banyak kata-kata bijak. Dan dari gaya bahasanya, itu adalah gaya bahasa para ulama yang sudah sepuh. Wallahu alam. Aku hanya bersedia agar tubuhku, hatiku, pikiranku, digunakan oleh-Nya. Sekarang aku tinggal menunggu respon dari Erni.

Tidak ada komentar: