Siang ini aku lewat di depan Pasar Baru. Sambil jalan kurasakan masih ‘nyambung’ dengan Allah. Ada beberapa pengemis di sepanjang jalan. Lalu dengan refleks, tiba-tiba saja dengan sangat murah hati kubagi-bagikna uang yang ada di dompetku. Hampir seluruhnya. Seolah aku tidak takut kehabisan. Tadinya seluruh uangku mau kuberikan.
Tapi aku mulai berpikir ntar pulangnya bagaimana?
Akhirnya kusisakan sedikit sekedar buat naik angkot pulang. Aneh.
Begitu murah hati. Del.. de...l del...
Mengeluarkan uang dengan santainya. Sama sekali tidak takut kehabisan.
Padahal saat itu uangku hanya yang ada di dompet saja.
Ntahlah, siapa yang tadi dengan murah hati membagi-bagikan rejeki kepada para pengemis di jalan. It was not me!
Aku merasakan Rahman-Rahim Mu dalam diriku. Engkau membagi-bagikanrejeki dengan sangat mudahnya, dengan sangat ringannya. Tanpa beban, tanpa takut kehabisan.
Engkau meliputiku. Bukan aku yang dermawan.
Tapi Engkau yang dermawan.
Hikmahnya adalah, aku paham bagaimana murah hatinya Allah. Bagaimana Allah membagi-bagikan rejeki kepada semua mahlukNya, tanpa takut kehabisan. Sama sekali tidak butuh rejeki.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar