Hari ini aku ingin langsung pulang, tapi kakiku digerakkannya menuju kost an temanku Lin. Disana ngga tahu kenapa kok aku bawaannya ngomongin Allah melulu. Lalu Lin cerita bahwa sebenarnya saat itu dia memang sedang merasa rindu pada Allah, tapi ngga tahu bagaimana caranya.
Dulu waktu jadi panitia ospek, dia pemandu acara renungan suci. Ternyata sebelum para peserta bermuhasabah, mendekat pada Tuhan, Lin sudah pingsan duluan. Teman-teman bilang dia kerasukan. Tapi Lin membantah. Dia hanya merasa ada sesuatu dalam dirinya yang ingin keluar dari tubuhnya, ingin menuju ke Allah. Hingga dia ngga kuat, dan pingsan. Mungkin itu adalah ‘sang aku’.
Tiba-tiba di tengah-tengah cerita, airmatanya mengalir deras. Lalu kusuruh dia sujud. Mengadukan semua perasaan yang ada di hati padaNya. Berdialog denganNya. Makin kenceng tangisannya. Tapi kemudian mereda.
Aku benar-benar ngga nyangka, bahwa baru sebentar kami sharing tentang pengalaman ruhani masing-masing, ternyata Allah sudah menyambutnya!
Ternyata Lin sangat dekat dengan Allah.
Kemudian Allah pun menyambutku. Saat itu kurasakan betapa Allah sangat menyayangi Lin, seperti sayangnya seorang ayah kepada anaknya.
Tapi lebih dari itu.
Jumat, 14 Juli 2006
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar