Selasa, 26 September 2006

Mengambil Pelajaran

“Mohon doanya, Dhafa sore ini diopname. Dia kena kelainan pembekuan darah. Terjadi pendarahan tertutup di seluruh tubu. Mudah-mudahan tidak sampai ke otak. Amin.” Demikian sms dari iparku.

Dzig! Kaget. Itulah reaksi pertamaku. Ngga nyangka. Keponakanku Dhafa, 3 th, yang periang, jarang sakit, ternyata mengalami hal seperti itu. Tiba-tiba muncul kekhawatiran yang teramat sangat. Aku takut Dia mengambil Dhafa! Itu ujian yang sangat berat.
Lalu ketika shalat Maghrib, aku berdoa dengan sungguh-sungguh. Mohon agar Dia menyembuhkannya.

Tahu ngga apa jawaban Tuhan? Kurasakan jawabannya adalah Dhafa tidak akan diambilNya. Dia akan menyembuhkannya, tapi tidak sekarang. Dia sengaja membuat Dhafa sakit, dalam rangka memberi satu pelajaran baru buat ibunya. Jika dia bisa mengambil hikmah dari kejadian ini, maka Dhafa akan disembuhkan.
Terima kasih, Rabb. Aku lega luar biasa. Plong rasanya. Tidak ada kekhawatiran lagi.

Ketika kusampaikan pada iparku, dia cerita bahwa dia memang kemarin ketika pertama kali ikut halaqoh, trainernya bilang: setelah ini ibu akan diuji dengan sesuatu. Ibu akan diberi pelajaran baru oleh Allah. Mungkin inilah ujian itu.

Amazing! Ternyata 2 hari kemudian Dhafa sudah boleh pulang. Padahal diagnosa dokter sebelumnya sangat menakutkan. Pasti iparku telah berhasil memetik hikmah, mengambil satu pelajaran dari ini semua, sehingga Allah berkenan menyembuhkan putranya.

Sekali lagi, aku baru sadar kalau mulai hafal dengan perilaku-Nya. Aku mulai mengenal-Nya. Karena Dia tiap hari mengenalkan diriNya padaku.

Seperti kepada sahabatku. Dulu ketika masih belum akrab, aku tidak mengerti kenapa dia berbuat begini atau begitu. Tapi setelah kami akrab, lama-lama aku hafal dengan kebiasaannya, sifat-sifatnya, dst. Hingga aku bisa tahu bagaimana harus bersikap menghadapi sahabatku itu.

Thank You so, much.
Terimakasih karena membuatku mengenal-Mu.

Tidak ada komentar: