Keesokan harinya, Dee maen ke tempatku. Sore itu , kembali aku ngomongin tentang Allah. Baru sebentar aku sharing, ternyata raut muka Dee mulai memerah. Dee yang tomboy, sangat anti nangis. Saat itu aku melihat Allah mulai menyambutnya!
Ternyata aku baru tahu, Dee yang selama ini jauh dari kesan alim, ternyata sudah sering berkomunikasi dengan Allah sejak SMP. Gara-garanya waktu itu ibunya tidak mau membelikan barang yang diinginkan Dee. Dia marah dan mengadukan semuanya pada Allah, minta langsung ke Allah. Ternyata Allah mengabulkan permintaannya.
Sejak saat itu Dee selalu merasa bahwa Allah memang benar-benar ada, menyertainya. Setiap apa yang dia minta selalu dikabulkanNya.
Sore itu ketika Allah menyambutnya, yang kurasakan adalah Allah sangat menyayangi Dee seperti sayangnya seorang kakak kepada adik. Tapi lebih dari itu. Allah memberikan cintanya sesuai kebutuhan masing-masing orang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar