Minggu, 16 April 2006

Aku Protes Berat !

You are lier!
Engkau bilang mencintaiku, sayang padaku. Tapi itu bohong banget!
Teganya Engkau memperlakukanku seperti ini?
Bagaimana mungkin Tuhan Rabbul ‘alamin adalah pembohong?

Ya Allah, ampuni saya. Tapi saya benar-benar kecewa padaMu.
How could You do this to me?
Apa salah saya? Kenapa Engkau lakukan ini padaku?
Padahal saya ngga pernah minta yang berlebihan padaMu.
Kenapa Engkau tidak mau menolongku?
Kenapa engkau biarkan aku seperti ini?

Ya Allah, ampuni saya. Maafkan saya.
Jangan pergi, ya Allah. Jangan pergi dariku, please..
Saya memang sedang marah besar padaMu. Tapi saya tidak bermaksud demikian. Saya lagi jengkel, kesal, kecewa padaMu. Tolong maklumilah saya. Dengarkan saja sumpah serapah saya. Tapi jangan marah pada apa yang saya ucapkan. Please, jangan tinggalkan saya.
Saya tidak bisa hidup tanpaMu.

Baiklah, ya Allah. Saya ikhlas menerima ketentuanMu, saya rela. Asal Engkau tidak meninggalkanku. Engkau adalah sumber kebahagiaanku. Engkau adalah segalanya bagiku.

Engkau pernah bilang bahwa Engkau tidak akan meninggalkanku. Dan waktu itu saya juga berjanji bahwa saya akan taat padaMu. Berarti saat ini sayalah yang mengkhianati janji. Bukan Engkau.
Engkau Maha Berkehendak.
SekehendakMu, SemauMu. Aku tak bisa memaksakan kehendak.
Terserah Engkau. Engkau tahu yang terbaik bagiku. Dan Engkau tidak pernah dholim padaku. Kenapa aku masih memaksakan kehendakku?
Ampuni saya. Saya khilaf. Bukan Engkau yang pembohong. Tapi saya yang pembohong. Ampuni saya. Bukankah Engkau Maha Pengampun?

Aku marah-marah semalaman. Selama ini jika marah ke orang, menghadap ke Allah, minta dihilangkan marah ini. Lalu bagaimana jika marah ke Allah? Aku ngga tahu cara menghilangkannya. Bingung campur aduk. Antara marah tapi takut ditinggalkan. Tahu-tahu aku sudah ketiduran.

Bangun pagi, mataku sembab. Seharian kemarin aku nangis. Bahkan semalam nangisnya kenceng banget. Aku marah. Benar2 marah pada Allah. Marah. Nelangsa. Sedih. Kecewa. Tapi takut Allah lebih marah padaku.
Aku hanya ingin Allah memaklumiku, meredakan amarahku.
Aku ingin Allah membuatku ridlo dengan apapun keputusanNya.
Semalam aku merasa Engkau pilih kasih, Engkau menganaktirikanku. Engkau sewenang-wenang padaku.
Semalam aku sudah berada di puncak kekecewaanku.
Hingga terlontar kata-kata tidak sopan.
"Buat apa Engkau menciptakanku jika Engkau tidak suka?"
Astagfirullah hal adzim.
Karena aku tahu bahwa Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyabar, itu sebabnya aku berani marah padaMu.
Ternyata Dia meredakan amarahku dengan tidur. Ketika bangun, amarahku hilang begitu saja. Fresh. Aku ngga marah lagi padaNya. Sekarang aku ridlo apapun keputusanNYA.

1 komentar:

Bang Tolep mengatakan...

Sama gan, tolong kasih solusi ke saya tolong