Melalui teman, aku dapat pemahaman tentang hakekat ikhtiar dengan sangat gamblang. Temanku cerita, dia sebagai event organizer untuk acara. Pada acara sebelumny, dia pasang iklan di radio, di koran. Sebar brosur, pasang spanduk. Instansi-instansi didatangi. Semua orang potensial yang ditelpon. Ternyata dari semua yang ditelpon dan yang didatangi, tidak ada satupun yang ikut. Tapi Allah mengirimkan banyak peserta, yang langsung daftar.
Berdasar pengalaman di atas, bahwa semua yang ditelpon dan didatangi ternyata tidak ada yang ikut, maka dia memutuskan untuk tidak melakukan itu lagi. Percuma, toh ntar Allah juga yang akan kirim peserta. Apa yang terjadi? Ternyata Allah tidak mengirimkan peserta! Kenapa ini? Ternyata Allah sedang mengajarkan tentang hakekat ikhtiar.
“Ikhtiarlah kamu semaksimal mungkin. Meski ikhtiarmu itu tidak akan ada hasilnya. Tapi justru karena kamu berikhtiar, maka Aku kasihan padamu. Kuberikan hasil seperti apa yang engkau inginkan.”
Akhirnya teman-teman melakukan lagi ikhtiar itu. Dan hasilnya? Seperti sudah diduga, dari usaha itu hanya sedikit yang ikut. Tapi ternyata berikutnya Allah mengirimkan peserta hingga mencapai target yang diharapkan.
Aku sekarang mengerti hakekat ikhtiar. Allah mengajarkan bahwa kita harus tetap ikhtiar, tapi jangan sampai kita mengira bahwa ikhtiar itulah yang menyebabkan kita berhasil. Tetap Allah saja yang memberi keberhasilan itu.
Maka ketika temanku selepas wisuda, bingung mencari pekerjaan, aku bilang begini :
“Kirim lamaran sebanyak mungkin. Bikin sebagus mungkin. Meski dari sekian banyak lamaran itu tidak akan kau dapatkan pekerjaan. Bisa jadi hanya sampai wawancara doang. Tapi dari usahamu kirim lamaran itulah Allah kasihan padamu. Hingga akhirnya dari arah yang tidak disangka-sangka, ada teman atau kenalan yang tiba-tiba nawarin kerja.
Tapi kalau kamu tidak mau kirim lamaran kerja, maka bisa dipastikan kamu benar-benar tidak dapat pekerjaan.”
Begitupun ketika teman resah taaruf berkali-kali gagal, aku bilang begini :
“Lakukan saja taaruf sebanyak mungkin. Meski terkadang dari taaruf itu tidak ada satu pun yang berhasil. Tapi justru karena kamu mau ikhtiar ta’aruf itulah, maka Allah berkenan mempertemukanmu dengan jodohmu. Bisa melalui taaruf itu, atau melalui arah yang tidak kau sangka-sangka.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar