Kamis, 03 Agustus 2006

Perkembangan Spiritual Manusia

Melalui temanku, Allah memberiku pemahaman tentang perkembangan manusia. Bahwa perkembangan manusia itu tidak hanya pada peradabannya, tetapi manusia juga mengalami perkembangan spiritual.

Perdaban manusia berkembang pesat. Dulu untuk bepergian jauh harus menempuh berhari-hari lamanya. Sekarang bisa ditempuh hanya dalam hitungan jam dengan menggunakan pesawat. Kemajuan teknologi membuat peristiwa di belahan bumi yang satu bisa dilihat saat itu juga di belahan bumi yang lain. Bayi tabung, hingga kloning pun sudah dilakukan. Peradaban manusia berkembang di seluruh bidang. Pendidikan, kesehatan, seni, olahraga, teknologi, komunikasi, psikologi, pertanian, kelautan, astronomi, dst.

Tapi ternyata tidak hanya itu. Perkembangan spiritual manusia pun berkembang dengan sangat cepat. Lompatan spiritual. Pengalaman ruhani yang dulu dialami oleh kaum salsfus shaleh, para sufi, para wali, ternyata bisa juga kita alami. Dulu untuk mencapai tingkat spiritual seperti itu dibutuhkan waktu puluhan tahun, dengan ibadah ritual yang sangat melelahkan dan harus kontinyu. Kini hanya dalam waktu yang relatif singkat, cukup beberapa tahun saja manusia bisa mencapainya.

Ibaratnya begini, untuk mendapatkan teori relativitas
E = mc2 , Einstein membutuhkan waktu bertahun-tahun. Sekarang hanya dengan kuliah beberapa jam saja, kita bisa langsung paham. Jadi tinggal melanjutkan penemuan berikutnya.

Demikian halnya dengan berspiritual.
Kita tidak perlu mulai dari tangga 1, tapi kita langsung ke tangga 4, tinggal melanjutkan saja. Sejatinya, Allahlah yang memberi kepahaman kepada manusia, Allahlah yang mengajarkan kepada manusia, lompatan spiritual itu.

Walaupun kita tidak hidup di jaman Rasulullah, namun Allah memberi fasilitas shalawat. Dengan bershalawat, maka kita bisa berada di ruangan ruhani Rasulullah. Nah, di ruangan ruhani Rasulullah inilah, kita bisa merasakan apa yang dirasakan oleh para sahabat Nabi.

Itulah kasih sayang Allah. Allah sangat adil, walaupun kita dilahirkan jauh dari jaman Rasulullah, tapi Allah memberi jalan agar kita juga merasakan berada di dekat Rasulullah, kekasihNya, melalui shalawat. Sehingga kitapun bisa mengalami lompatan spiritual seperti yang dialami oleh para sahabat Nabi.

Dulu untuk bisa merasakan nyambung atau khusyu diperlukan waktu bertahun-tahun hingga puluhan tahun untuk melakukan riyadhoh yang beratnya luar biasa. Namun sekarang ternyata banyak cara, asal satu hal syarat yang harus dipenuhi yaitu 'bersungguh-sungguh'. Jangan asal-asalan, prioritaskan. Jangan seenaknya ke Allah. Harus menundukkan hati, jangan sombong, harus bisa mengakui kelemahan kita. Memohon, memuja Dia.

Selanjutnya jika kita sudah nyambung maka kita bisa merasakan dekat dengan Allah. Jika dekat dengan Allah, apa saja mungkin. Kisah-kisah ulama terdahulu yang jalan dinaungi awanpun, bisa dialami. Yang setiap permintaan kita langsung dikabulkan, itu juga biasa. Pokoknya hal-hal menakjubkan yang dialami oleh para sahabat Nabi, bisa dialami manusia di jaman ini.

Namun jangan terlena, karena bukan fenomena itu yang kita cari. Kita hanya ingin lebih mengenal Sang Pencipta kita, ma’rifatullah. Sehingga kita bisa selalu berada dalam bimbinganNya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hidup terasa ringan karena ada Dia yang selalu siap menolong. Kita bisa menjalankan amanah mengemban tugas mulia sebagai kahlaifah fil ardl, yang memakmurkan bumi. Mengenai fenomena yang terjadi, itu hanya bonus.

Tidak ada komentar: