Tadi sewaktu naik angkot, aku baca terjemah Al Qur’an. Aku ingin baca Al Fatihah dan Al Baqarah. Ternyata baru baca 3 ayat pertama Al Fatihah, aku sudah merasa ‘nyambung’. Tiba-tiba aku bisa merasakan apa makna dari ayat-ayat tersebut. Aku baca berulang-ulang tanpa ada bosannya.
Bismillaahir rahmaanir rahiim.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin
Arrahmaanir rahiim....
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala Puji hanya bagi Allah Tuhan Semesta Alam Yang Maha Pengasih dan Penyayang...
Baru baca 3 ayat ini aku sudah merasakan begitu dalam maknanya. Aku sampai tidak bisa melanjutkan ke ayat berikutnya. Kuresapi dalam-dalam pemahaman apa yang diberikan Allah padaku. Tanpa terasa air mataku menetes. Aku merasakan kebenaran ayat-ayat itu.
Ya, memang benar Dia Maha Rahman Rahim. Aku sudah membuktikannya. Aku sudah merasakan kasih sayangNya.
Betapa Ia begitu menyayangiku dan mengasihiku.
Bukan karena aku shalihah. Bukan.
Tapi karena Dia memang Maha Rahman Rahim.
Dan karena aku adalah manusia, maha karyaNya. Bahkan walaupun aku berbuat maksiat, kasih sayang Allah tak pernah berhenti.
Dalam buku “Ketika Allah Berbahagia” ditulis begini :
Sudah berapa kali kamu dikaruniai kesembuhan oleh Allah dari sakit yang kau derita? Sudah berapa kalikah kau diselamatkan Allah dari marabahaya yang menimpamu? Lapar dan haus yang kau rasa sirna karena makanan dan minuman karuniaNya. Allah menganugerahimu kenikmatan Islam di saat bermilyar-milyar manusia terjerembab dalam kekafiran. Allah menganugerahimu kenikmatan fasilitas pendengaran, penglihatan, dan kepekaan hati, di saat banyak orang selainmu tidak bisa merasakan kenikmatan itu.
Kamu terus menerus mendemonstrasikan berbagai macam kemaksiatan, namun Dia masih tetap menyayangimu. Kamu melumuri tubuhmu dengan dosa, namun Dia tidak habis-habiisnya berbuat baik padamu. Kamu berbuat dosa, Dia masih memberi nikamat padamu. Kau putuskan hubungan denganNya, Dia selalu siap menyambungnya.
Perkataan kotor dan dosamu tidak menyebabkan Nya menghalangimu untuk menikamti kenikmatan berbicara. Kamu melihat hal-hal yang diharamkan olehNya, namun hal itu tidak menyebabkan Nya mencabut nikmat penglihatan yang dianugerhakanNya padamu. Kamu mendengar hal-hal yang dilarang, namun Dia tidak mengganjarmu dengan ketulian.
Dia menganugerahimu kenikmatan, baik yang engkau sadari dan ketahui,maupun yang tidak engkau sadari dan tidak engkau ketahui. Engkau sering merasakan kenikmatan itu, namun engkau lupa mensyukuriNya. Di sat engkau kehilangan kenikmatan itu, barulah engkau sadar betapa besar nilai kenikmatan itu.
Ya. Itu uraian yang sangat tepat untuk menggambarkan betapa Allah Maha Rahman Rahim.Dialah Allah. TUHAN SEMESTA ALAM
Senin, 13 Februari 2006
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar