Tadi di ketika halaqah, seperti biasa ketika Allah menyambutku, aku menangis. Kemudian trainer menyuruh semua peserta menahan tangisnya. Tapi harus tetap nyambung ke Allah. Rasakan keheningan. Lalu rasakan bahwa tubuh kita sama dengan tumbuhan, sama dengan tanah, sama dengan alam.
Aku rasakan tubuhku adalah alam. Lalu tiba-tiba aku rasakan bahwa aku tidak dibatasi oleh tubuhku. Aku seperti angin. Aku masih di tubuh ini, tapi aku tidak dibatasi oleh tubuh ini. Aku seperti angin.
Lalu tiba-tiba tanganku bergerak, membentang, menuju ke keluasan. Semakin terbentang, hingga ke belakang. Lalu seolah ada yang manarikku ke belakang. Berapa kali aku hampir terjatuh ke belakang. Kutahan. Hingga kali ketiga, ada senior yang yang mendekatiku. Dia bilang :
“Jangan ditahan. Biarkan saja. Kalau mau jatuh, biarkan saja jatuh. Lepaskan.” Dan akupun terjatuh ke belakang. Akupun menangis sangat keras, tak bisa kutahan. Lalu seniorku menyuruh sujud, dan istighfar.
Apa yang terjadi barusan? Aku bukan kerasukan jin. Aku sadar penuh. Aku bahkan merasa sangat dekat dengan Allah. Tapi ada sesuatu yang menggerakkanku. Dulu kukira yang seperti ini adalah karena kerasukan jin. Sekarang aku mengalaminya sendiri.
Allah mengajarkan padaku bahwa Dialah Yang Maha Menggerakkan.
Minggu, 26 Februari 2006
Senin, 13 Februari 2006
Al Fatihah
Tadi sewaktu naik angkot, aku baca terjemah Al Qur’an. Aku ingin baca Al Fatihah dan Al Baqarah. Ternyata baru baca 3 ayat pertama Al Fatihah, aku sudah merasa ‘nyambung’. Tiba-tiba aku bisa merasakan apa makna dari ayat-ayat tersebut. Aku baca berulang-ulang tanpa ada bosannya.
Bismillaahir rahmaanir rahiim.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin
Arrahmaanir rahiim....
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala Puji hanya bagi Allah Tuhan Semesta Alam Yang Maha Pengasih dan Penyayang...
Baru baca 3 ayat ini aku sudah merasakan begitu dalam maknanya. Aku sampai tidak bisa melanjutkan ke ayat berikutnya. Kuresapi dalam-dalam pemahaman apa yang diberikan Allah padaku. Tanpa terasa air mataku menetes. Aku merasakan kebenaran ayat-ayat itu.
Ya, memang benar Dia Maha Rahman Rahim. Aku sudah membuktikannya. Aku sudah merasakan kasih sayangNya.
Betapa Ia begitu menyayangiku dan mengasihiku.
Bukan karena aku shalihah. Bukan.
Tapi karena Dia memang Maha Rahman Rahim.
Dan karena aku adalah manusia, maha karyaNya. Bahkan walaupun aku berbuat maksiat, kasih sayang Allah tak pernah berhenti.
Dalam buku “Ketika Allah Berbahagia” ditulis begini :
Sudah berapa kali kamu dikaruniai kesembuhan oleh Allah dari sakit yang kau derita? Sudah berapa kalikah kau diselamatkan Allah dari marabahaya yang menimpamu? Lapar dan haus yang kau rasa sirna karena makanan dan minuman karuniaNya. Allah menganugerahimu kenikmatan Islam di saat bermilyar-milyar manusia terjerembab dalam kekafiran. Allah menganugerahimu kenikmatan fasilitas pendengaran, penglihatan, dan kepekaan hati, di saat banyak orang selainmu tidak bisa merasakan kenikmatan itu.
Kamu terus menerus mendemonstrasikan berbagai macam kemaksiatan, namun Dia masih tetap menyayangimu. Kamu melumuri tubuhmu dengan dosa, namun Dia tidak habis-habiisnya berbuat baik padamu. Kamu berbuat dosa, Dia masih memberi nikamat padamu. Kau putuskan hubungan denganNya, Dia selalu siap menyambungnya.
Perkataan kotor dan dosamu tidak menyebabkan Nya menghalangimu untuk menikamti kenikmatan berbicara. Kamu melihat hal-hal yang diharamkan olehNya, namun hal itu tidak menyebabkan Nya mencabut nikmat penglihatan yang dianugerhakanNya padamu. Kamu mendengar hal-hal yang dilarang, namun Dia tidak mengganjarmu dengan ketulian.
Dia menganugerahimu kenikmatan, baik yang engkau sadari dan ketahui,maupun yang tidak engkau sadari dan tidak engkau ketahui. Engkau sering merasakan kenikmatan itu, namun engkau lupa mensyukuriNya. Di sat engkau kehilangan kenikmatan itu, barulah engkau sadar betapa besar nilai kenikmatan itu.
Ya. Itu uraian yang sangat tepat untuk menggambarkan betapa Allah Maha Rahman Rahim.Dialah Allah. TUHAN SEMESTA ALAM
Bismillaahir rahmaanir rahiim.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin
Arrahmaanir rahiim....
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala Puji hanya bagi Allah Tuhan Semesta Alam Yang Maha Pengasih dan Penyayang...
Baru baca 3 ayat ini aku sudah merasakan begitu dalam maknanya. Aku sampai tidak bisa melanjutkan ke ayat berikutnya. Kuresapi dalam-dalam pemahaman apa yang diberikan Allah padaku. Tanpa terasa air mataku menetes. Aku merasakan kebenaran ayat-ayat itu.
Ya, memang benar Dia Maha Rahman Rahim. Aku sudah membuktikannya. Aku sudah merasakan kasih sayangNya.
Betapa Ia begitu menyayangiku dan mengasihiku.
Bukan karena aku shalihah. Bukan.
Tapi karena Dia memang Maha Rahman Rahim.
Dan karena aku adalah manusia, maha karyaNya. Bahkan walaupun aku berbuat maksiat, kasih sayang Allah tak pernah berhenti.
Dalam buku “Ketika Allah Berbahagia” ditulis begini :
Sudah berapa kali kamu dikaruniai kesembuhan oleh Allah dari sakit yang kau derita? Sudah berapa kalikah kau diselamatkan Allah dari marabahaya yang menimpamu? Lapar dan haus yang kau rasa sirna karena makanan dan minuman karuniaNya. Allah menganugerahimu kenikmatan Islam di saat bermilyar-milyar manusia terjerembab dalam kekafiran. Allah menganugerahimu kenikmatan fasilitas pendengaran, penglihatan, dan kepekaan hati, di saat banyak orang selainmu tidak bisa merasakan kenikmatan itu.
Kamu terus menerus mendemonstrasikan berbagai macam kemaksiatan, namun Dia masih tetap menyayangimu. Kamu melumuri tubuhmu dengan dosa, namun Dia tidak habis-habiisnya berbuat baik padamu. Kamu berbuat dosa, Dia masih memberi nikamat padamu. Kau putuskan hubungan denganNya, Dia selalu siap menyambungnya.
Perkataan kotor dan dosamu tidak menyebabkan Nya menghalangimu untuk menikamti kenikmatan berbicara. Kamu melihat hal-hal yang diharamkan olehNya, namun hal itu tidak menyebabkan Nya mencabut nikmat penglihatan yang dianugerhakanNya padamu. Kamu mendengar hal-hal yang dilarang, namun Dia tidak mengganjarmu dengan ketulian.
Dia menganugerahimu kenikmatan, baik yang engkau sadari dan ketahui,maupun yang tidak engkau sadari dan tidak engkau ketahui. Engkau sering merasakan kenikmatan itu, namun engkau lupa mensyukuriNya. Di sat engkau kehilangan kenikmatan itu, barulah engkau sadar betapa besar nilai kenikmatan itu.
Ya. Itu uraian yang sangat tepat untuk menggambarkan betapa Allah Maha Rahman Rahim.Dialah Allah. TUHAN SEMESTA ALAM
Sabtu, 11 Februari 2006
Allah Menghiburku
Kemarin 2 minggu pulang kampung, ternyata aku kembali jauh dari Allah. Ternyata aku belum bisa mempertahankan silatun ke Allah dimanapun aku berada. Rapuh sekali imanku.
Aku tidak merasakan lagi kekhusyuan dalam shalat dan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah aku tidak bisa ‘nyambung’ lagi? Hiks...
Dan amazing! Tiba-tiba aku dituntun untuk buka Al Qur’an. Pas QS Al Baqarah 135-136, Allah berfirman :
Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau mendzalimi diri sendiri (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui (135)
Balasannya bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal (136).
Ya. Itulah kalimat hiburan dari Allah. Aku sangat terharu. Tak kuasa menahan tangis. Ternyata Dia bukan hanya mengampuni, tapi juga memberi balasan surga!
Bayangin. Tadinya kupikir orang yang bertaubat cukup diampuni saja sama Allah. Ngga kepikir bahwa akan diberiNya surga.
Aku merasa ini adalah kalimat hiburan dari Allah yang sangat mengharukan. Berarti Allah memberiku satu kesempatan lagi. Aku sangat bahagia.
Aku tidak merasakan lagi kekhusyuan dalam shalat dan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah aku tidak bisa ‘nyambung’ lagi? Hiks...
Dan amazing! Tiba-tiba aku dituntun untuk buka Al Qur’an. Pas QS Al Baqarah 135-136, Allah berfirman :
Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau mendzalimi diri sendiri (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui (135)
Balasannya bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal (136).
Ya. Itulah kalimat hiburan dari Allah. Aku sangat terharu. Tak kuasa menahan tangis. Ternyata Dia bukan hanya mengampuni, tapi juga memberi balasan surga!
Bayangin. Tadinya kupikir orang yang bertaubat cukup diampuni saja sama Allah. Ngga kepikir bahwa akan diberiNya surga.
Aku merasa ini adalah kalimat hiburan dari Allah yang sangat mengharukan. Berarti Allah memberiku satu kesempatan lagi. Aku sangat bahagia.
Langganan:
Postingan (Atom)